By Werda Murti. Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 29 Desember 2011

Terlalu berlebihan berharap


Terlalu berlebihan berharap

Terlalu berlebihan berharap untuk hidup tanpa rasa sakit,
Adalah salah berharap untuk hidup tanpa rasa sakit,
Karena rasa sakit adalah pertahanan tubuh kita.
Tak peduli seberapa tak sukanya kita,
Dan tak ada yang suka rasa sakit,
Rasa sakit itu penting,
Dan kepada rasa sakitlah kita harus berterima kasih.

Bagaimana lagi kita bias tahu,
Untuk menarik tangan kita dari api?
Jari kita dari belati?
Kaki kita dari duri?
Jadi rasa sakit itu penting
Dan kepada rasa sakitlah kita harus berterima kasih.

Namun,
Ada jenis rasa sakit yang tak ada gunanya,
Itulah rasa sakit kronis,
Itulah pasukan elit rasa sakit yang bukan untuk pertahanan,
Itu adalah kekuatan yang menyerang.
Penyerang dari dalam,
Penghancur kebahagiaan pribadi,
Penyerang ganas bagi kemampuan pribadi,
Penyarbu tak kenal lelah bagi kedamaian pribadi,
Dan, pelecehan berkelanjutan bagi hidup!

Rasa kronis adalah aral rintang terberat bagi pikiran.
Kadang rasa sakit itu nyaris mustahil untuk dilampaui,
Namun, kita harus tetap mencoba,
Dan mencoba,
Dan mencoba,
Sebab jika tidak, ia akan menghancurkan kita.

Dan
Dari pertempuran itu akan muncul hal-hal yang baik,
Kepuasan penaklukan rasa sakit.
Pencapaian kebahagiaan dan kedamaian,
Pencapaian yang sanga istimewa, sangat pribadi,
Rasa akan kekuatan,
Kekuatan batiniah,
Yang harus dialami untuk dipahami.

Jadi, kita semua harus menerima rasa sakit,
Sekalipun rasa sakit yang merusak.
Karena itu bagian dari segala sesuatu,
Dan pikiran dapat mengatasinya,
Dan pikiran akan menjadi lebih kuat dalam mengalaminya.
                                                            (Jonathan Wilson-Fuller)

Puisi diatas dikutip dari buku "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya", sekadar sebagai bahan renungan. Smoga bisa memberikan manfaat bagi saya pribadi dan siapa saja yang membacanya... ^_^

Kamis, 22 Desember 2011

ANAK MANJA dengan OTAK CEMERLANG!!! Adakah???

ANAK MANJA dengan OTAK CEMERLANG!!! Adakah???

           Melihat fenomena yg terjadi di lingkungan sekitar kita dimana rata-rata anak yang mempunyai predikat "ANAK MANJA" atau "ANAK MAMI" biasanya memiliki kemampuan intelegensi yg kurang. Mereka bukannya bodoh hanya saja rata-rata memiliki keinginan untuk belajar yang kurang.
           Kebanyakan dari mereka selalu mengandalkan orang tua mereka dalam hal apapun, termasuk untuk urusan akademik mereka. Gimana nggak kalau apa-apa sudah tersedia, tinggal ongkang-ongkang kaki dan semua kebutuhannya pun terpenuhi. Mau masuk sekolah aja, tinggal tunjuk mau masuk sekolah yg mana trus orang tua tinggal nyogok sana sini biar anaknya bisa masuk. Mau kerja pun kayaknya nggak jauh beda deh...!!!
          Amat sangat memprihatinkan, mau jadi apa negara kita kalau penerus bangsanya kayak gitu???
          Fenomena ini membuat saya penasaran, di zaman sekarang ini apa masih ada ANAK MANJA yg memiliki OTAK CEMERLANG???
          Bagus kali ya kalau dibuatin penelitiannya, sampelnya ambil aja dari anak-anak dari kalangan elit... Gimana ada yg tertarik g teman-teman? hehheee

*Nggak bermaksud untuk nyinggung sapa-sapa dengan tulisan ini, kalau ada yg nggak setuju saya mohon maaf. Cuma pengen nyalurin rasa penasaran aja kok... hehhheee*