By Werda Murti. Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 15 September 2016

#temantapimenikah




"Ditto percaya, ketika kita mencintai seseorang, mengejar hingga mendapatkannya terkadang tidak selalu jadi hal yang baik. Ada kalanya kita hanya perlu tetap menjalani hidup dan biarkan Tuhan yang ambil alih. Karena belum tentu seseorang yang kita inginkan juga menginginkan kita." 

- Ditto Percussion, #temantapimenikah -



Yah layaknya ditto yang diam-diam menyimpan semua rahasia hatinya terhadap ucha kepada semua orang selama bertahun-tahun, bahkan kepada sahabat terdekatnya itu sekalipun.
Akupun demikian Tuan, rahasia hatiku begitu rapat kusimpan bahkan dari dirimu sendiri.
Ditto mungkin cuma menyimpannya selama 12 tahun, tapi aku sudah menyimpannya selama 16 tahun.


Yah layaknya ditto yang meskipun sejak SMP berkali-kali menjalin hubungan dengan beberapa wanita hingga di cap "playboy", tapi tetap matanya hanya tertuju pada satu wanita dan itu ucha.
Akupun demikian Tuan, sedari SMP tak pernah sekalipun aku dekat dengan makhluk bernama lelaki. Bahkan merasa risih berada diantara mereka.
Tak jauh beda dengan saat SMA, meskipun aku sudah mencoba untuk membuka hati untuk lelaki lain dan bahkan sempat menjalin hubungan dengan salah seorang teman sekelasku.
Namun kau tahu Tuan, tak sekalipun aku berhenti memikirkanmu. Bahkan hingga detik ini masih dirimu yang merajai hati dan pikiranku.


Yah layaknya ditto yang memilih memendam perasaannya terhadap ucha sahabatnya karena tak mau merusak hubungan persahabatan yang mereka sudah jalin sedari SMP.
Akupun demikian Tuan, aku lebih memilih menyimpan semuanya sendiri daripada harus mempertaruhkan hubungan persahabatan yang sudah kita bangun sedari masih sama-sama memakai seragam putih merah.


Tapi aku tak seperti ditto Tuan, yang dengan setianya mendengarkan semua curhatan ucha tentang semua lelaki yang dekat dengannya meskipun sebenarnya ditto menyimpan perasaan cemburu tiap kali ucha menyanjung-nyanjung lelaki lain dan sedih serta marah tiap kali ucha menangis karena lelaki lain.
Tak pernah sekalipun aku mau menyinggung siapa saja wanita yang sedang dekat atau menjalin hubungan denganmu Tuan.
Aku juga tidak akan pernah bertanya saat kau menangis karena dikecewakan oleh wanita-wanita itu.
Bukan karena aku cemburu terhadap mereka Tuan, sama sekali bukan.
Namun aku hanya ingin saat kita bersama, kau tidak lagi mengingat mereka semua. Aku ingin kau hanya fokus terhadapku saja, dengan semua ocehan atau candaanku yang mungkin kadang garing bagimu.
Aku bukannya egois Tuan, namun aku hanya ingin selama bersamaku kau bisa melupakan semua kesedihanmu dan kembali seperti sahabatku yang ceria.


Tak seperti ditto yang akhirnya bisa bersama dengan seseorang yang selama 12 tahun ini sudah menempati hatinya.
Aku belum tahu akan bermuara kemanakah hubungan kita berdua Tuan.
Akankah selamanya kita hanya bersahabat seperti ini ataukah suatu saat nanti kau bisa menoleh dan melihat bahwa ada aku yang selalu menatapmu dari jauh.
Ada aku yang selalu membuka pintu untukmu kembali pulang.



Makassar, 16 September 2016
To My Dhy #25D

Minggu, 17 Juli 2016

The Power of Ciyee Ciyee

"Ciyee si A jalan sama si B, ciyee"

"Eh kemarin saya ngeliat kamu mesra banget sama si B, kalian jadian ya? Ciyee"

Kita pasti sering banget dengar kata-kata diatas, terutama saat ngeliat 2 orang lawan jenis yang sangat akrab. Beberapa dari kita juga pasti pernah ngalamin jadi korban ciyee-ciyeean dari teman-teman atau bahkan mungkin kita salah satu pelaku yang sering menciyee-ciyeekan orang lain.

Kata orang, hanya ada 2 kemungkinan yang bisa terjadi pada 2 orang yang menjadi korban ciyee-ciyeean dari teman-temannya.

Pertama mereka kemungkinan bisa jadian, syukur-syukur kalau ada yang sampai bisa berjodoh. Bahkan 2 orang yang awalnya tak ada rasa sekalipun ketika sering di ciyee-ciyeekan lama-lama bisa timbul rasa ketertarikan bahkan bahkan sampai berujung pada rasa suka.

Yang kedua, mereka kemungkinan menjadi musuh. Ketika 2 orang yang diciyee-ciyeekan sama sekali tak ada rasa satu sama lain, bisa saja mereka bakal merasa risih ketika dipasangkan. Terutama bila orang yang diciyee-ciyeekan tersebut jauh dari kriteria idaman mereka.

Saya sudah pernah mengalamin keduanya. Saat SMP, salah satu sahabatku menciyee-ciyeekan dengan sepupunya yang juga tak lain adalah teman seangkatan kami berdua. Dan kalian tahu, selama 3 tahun berada dikelas yang sama tidak sekalipun kami pernah saling bertegur sapa. Bahkan sampai sekarang ketika berpapasan dijalan dia bahkan tidak mengacuhkanku. Entah apa yang terjadi, seperti ada tembok besar diantara kami berdua yang menghalangi kami untuk saling bertegur sapa.

Kemudian pada saat SMA, teman-teman sekelas kembali menciyee-ciyeekan saya dengan salah satu teman sekelas kami. Berbeda dengan saat SMP yang lalu, kali ini kami berdua sempat menjalin hubungan yang bertahan selama 1 tahun lebih. Berawal dari kebiasaan dia yang usil sering mengganggu, sampai teman-teman mulai sering memasangkan kami berdua, lama-kelamaan timbul rasa tertarik. Terlebih setelah mulai saling mendalami karakter masing-masing. Namun hubungan tersebut hanya bertahan 1 tahun lebih, miss comunication yang terjadi setelah acara kelulusan selesai tidak bisa dihindari hingga akhirnya membuat kami berdua berpisah.

Dan sekarang, tidak jauh berbeda. Teman-teman masih sering menciyee-ciyeekan saya dengan beberapa orang. Tapi kalian tahu, saat ini ciyee-ciyeean mereka sudah tidak berpengaruh lagi terhadapku. Apa lagi yang kuharapkan, saya sudah pernah mengalami keduanya, ciyee-ciyee yang berujung jadi musuh hingga sepasang kekasih. Biarlah waktu yang menjawab, ciyee-ciyee itu akan berujung kemana sekarang. 😇

Sabtu, 30 April 2016

Lelaki Bermotor Merah


Tak sengaja beberapa hari yang lalu aku melihat foto-foto yang kamu upload di akun sosial mediamu, kemudian tiba-tiba saku tersadar betapa berbedanya kehidupan yang kita jalani TUAN. Kehidupanmu amat sangat jauh dari jangkauanku.

Kesadaran itu lalu membuatku berpikir, mungkin itulah sebabnya kenapa sang khalik tak jua mempersatukan kita berdua. Bukan, bukan karena kau tak baik TUAN. Hanya saja, aku yang tidak bisa menyeimbangkan diri denganmu. Aku yang tidak bisa memantaskan diri denganmu. Dengan kehidupanmu yang bak langit dan bumi dengan kehidupanku. Gaya hidupmu, pergaulanmu dan semua tentang dirimu tak sanggup kuikuti.

Aku memilih pergi TUAN. Bukan karena kau tak baik, tapi aku yang tak cukup percaya diri mendampingimu. Aku yang tak cukup percaya diri untuk bersanding denganmu.

Aku memilih pergi TUAN. Bukan karena tak cinta, bukan karena tak sayang, pun bukan karena aku tak lagi mengharapkanmu. Cinta, sayang dan harapanku masih tertuju padamu TUAN, bahkan hingga saat ini. Tapi apalah daya ini, yang hanya mampu memandangmu dari jauh sambil terus berharap dan berdoa akan kebahagiaanmu.



Makassar, 20 April 2016
To My Dhy #25D

Selasa, 12 April 2016

Mesin Waktu



Akankah seseorang menemukan mesin waktu?

Kau tahu dhy, aku ingin kembali ke tahun 1999, dimana kamu pertama kali muncul entah dari mana dan menyita semua perhatianku. Aku ingin kamu tahu, saat itu aku telah mulai merasakannya. Perasaan yang dulu sama sekali tak dapat ku definisikan.

Akankah seseorang menemukan mesin waktu?

Kamu tahu dhy aku selalu ingin kembali ke tahun 2008, saat pertama kali kita bertemu lagi setelah terpisah bertahun-tahun. Aku ingin kamu tahu, aku masih menyimpan perasaan itu terhadapmu. Perasaan yang kini telah dapat ku artikan sebagai cinta.

Akankah seseorang menemukan mesin waktu?

Kamu tahu dhy, aku sangat ingin kembali ke tahun-tahun kanak-kanakku, atau masa-masa remajaku, atau kapan saja : menghitung kembali semua pilihan dan keputusan, mengubah semua yang terjadi diantara kita.

Akankah seseorang menemukan mesin waktu?

Kamu tahu dhy, jika aku memang tidak bisa mengubah semua yang terjadi diantara kita, paling tidak izinkan aku kembali agar dapat mencatat semuanya, detail-detail kejadian yang pernah kita lalui bersama, saat-saat bahagia maupun sedih kita. Aku ingin mencatat dan mengingatnya semua sebagai kenangan yang paling berharga.

Akankah seseorang menemukan mesin waktu?

Aku ingin mencuri cinta dari pandangan pertamamu dhy.


Makassar, 12 April 2016
For my dhy

Inspired by Fahd Pahdepie dalam buku Jodoh

Rabu, 17 Februari 2016

J I K A

Apa yang tebersit dalam hatimu saat kaki sudah menjejak di masa sekarang, tetapi sebuah ingin masih tertinggal di masa lalu?
Kau mungkin berharap semesta mengulang jika...

Apa yang memenuhi harapmu saat melihat esok masih tertinggal dan gelap tak mampu kau kira?
Kau mungkin mendamba banyak jika...
Jika, dan hanya jika

Kutipan novel diatas pasti seringkali terjadi pada kita semua
Pun demikian denganku

Jika saja 15 tahun yang lalu saya tidak memilih sekolah yang berbeda denganmu, akankah cerita kita berbeda saat ini?

Jika saja 14 tahun yang lalu saya bisa menerka maksudmu menelponku tiba-tiba hanya untuk menyapaku saja, akankah terjadi sesuatu diantara kita?

Jika saja 13 tahun yang lalu saya tidak memilih menghindarimu saat berpapasan disuatu kegiatan, akankah keadaannya berubah?

Jika saja 11 tahun yang lalu saya tidak meninggalkan lokasi bazar itu, akankah ada kesempatan bagi kita?

Jika saja 9 tahun yang lalu kamu tidak memilih kampus yang berbeda denganku, akankah kita bisa bersama?

Jika, dan hanya jika


Makassar, 17 Pebruari 2016
In my room
To My Dhy #25D
@DedeLumoet

Rabu, 10 Februari 2016

A Coincidence


Percayakah kalian pada sebuah kebetulan?
Percayakah kalian pada sebuah ketidaksengajaan?


Ya,
Aku percaya


Berkali-kali kita dipertemukan oleh sebuah kebetulan
Berkali-kali kita dipertemukan oleh sebuah ketidaksengajaan


Entah itu ketika kebetulan kita berada ditempat yang sama
Entah itu ketidaksengajaan kita memakai warna baju yang sama


Atau seperti saat ini kebetulan saat aku selesai mengupload foto di salah satu sosial media, tiba-tiba seseorang menghubungiku dan membicarakanmu


Makassar, 10 Pebruari 2016
@DedeLumoet

Selasa, 09 Februari 2016

Ketika semua tiba-tiba menjadi tidak mudah


Entah kenapa tiba-tiba sangat ingin membahas tentang salah satu karakter dalam salah satu drama korea yang pernah saya tonton.
Bukan, bukan karena saya "kata orang gagal move on", tapi entahlah kenapa tiba-tiba saja tergoda untuk membahasnya.
Mungkin karena mendengar curhatan salah satu kawan senja tadi.

Yap, dia adalah kim junghwan, salah satu tokoh yang digambarkan sebagai sosok lelaki yang selalu dipenuhi keragua-raguan dalam menunjukkan perasaannya kepada sang pujaan hati. Dalam drama tersebut, dikisahkan bahwa junghwan diam-diam menaruh hati kepada sahabatnya yang sudah bersama selama 20 tahun. Tapi junghwan tidak pernah berani dalam menunjukkan perasaannya terhadap wanita tersebut. Berkali-kali kesempatan datang menghampirinya namun selalu saja disia-siakan olehnya, sampai suatu ketika dia berhasil mengungkapkan perasaannya terhadap sang wanita namun belum lagi sempat diberi jawaban junghwan sudah terlanjur menarik kembali ucapannya. (Adegan yang membuat hampir semua penonton naik pitam)

Jujur, juga sempat membuat emosiku campur aduk. Namun satu hal yang saya dapat simpulkan dari drama ini, dari karakter junghwan. Tidak pernah ada yang mudah terlebih dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan.

Ketika kita jatuh cinta, semua hal akan terasa sulit. Bahkan hal-hal remeh sekalipun dapat membuat kita sangat berhati-hati dalam bertindak. Terlebih lagi jika kita jatuh cinta terhadap orang yang selalu bersama dengan kita, seseorang yang kita sebut sahabat. Seketika semua jadi tidak mudah. Kita akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan mengambil keputusan, karena jika salah melangkah bukan hanya kita akan kehilangan orang yang kita cintai melainkan kita juga dapat kehilangan orang yang selalu ada buat kita.

Jadi jangan pernah menjudge orang-orang yang tidak berani mengungkapkan perasaannya. Bisa jadi dalam hatinya sedang terjadi pergolakan yang sangat hebat. Who knows?

Makassar, 9 Pebruari 2016

Selasa, 02 Februari 2016

Mencintai Kehilangan

Hai apa kabar Tuan?
Iya kamu Tuan yang selama ini menguasai seluruh ruang di hatiku

Apa kabar Tuan?
Iya kamu Tuan yang selama ini selalu mengisi mimpi-mimpiku

Apa kabar Tuan?
Iya kamu Tuan yang selama ini selalu kurindukan

Maafkan aku Tuan jika baru sekarang aku bisa merelakanmu
Maafkan aku Tuan jika baru sekarang aku bisa mengikhlaskanmu
Maafkan aku Tuan jika baru sekarang aku bisa melepaskanmu

Tapi sebelumnya izinkan aku mengatakan sesuatu padamu Tuan
Izinkan aku untuk menumpahkan semua yang selama ini aku pendam Tuan

Tahukah kamu Tuan betapa aku sangat merindukanmu?
Tahukah kamu Tuan seberapa besar perasaan yang aku pendam untukmu selama ini?
Tahukah kamu Tuan apa saja yang sudah aku lakukan untukmu?
Tahukah kamu Tuan betapa aku mengharapkanmu selama ini?

Aku yakin kamu tak tahu Tuan
Karena aku memang tak pernah memberi tahumu
Aku memang berusaha keras selama ini agar kamu tak tahu

Aku hanya tidak ingin merubah semuanya Tuan
Aku hanya takut kamu menjauh dariku Tuan
Aku hanya takut hubungan kita berubah karenanya

Aku terlalu nyaman dengan hubungan kita selama ini
Aku terlalu nyaman hanya dengan menjadi sahabatmu saja Tuan
Aku terlalu nyaman hanya dengan memandangmu dari jauh
Aku terlalu nyaman hanya dengan obrolan-obrolan singkat kita meskipun hanya sebatas obrolan di grup

Maafkan aku Tuan
Kini biarkan aku untuk melepaskanmu
Biarkan aku untuk merelakanmu
Biarkan aku untuk mengikhlaskamu

Mungkin ini adalah jalan yang terbaik untuk kita Tuan
Karena aku Tahu kamu kini telah menemukan kebahagiaanmu
Jadi biarkan aku kali ini juga mengejar kebahagiaanku sendiri

Bukan Tuan, Bukan salahmu Tuan
Bukannya aku selama ini tidak bahagia
Hanya saja selama ini aku selalu berharap bahagiaku adalah bersamamu
Namun kali ini aku memilih bahagiaku tanpa dirimu

Maafkan aku Tuan
Terima kasih atas perasaan ini
Terima kasih karena telah menjadi cinta pertamaku
Terima kasih karena sudah mengajarkanku arti cinta, kesetiaan dan keikhlasan

Terima kasih My Dhy

Makassar, 3 Februari 2016