Kombinasi Man Jadda Wajadda Dan Man Shabara Zhafira
Akan tiba masa ketika kita dihadang badai dalam hidup. Bisa badai di luar diri dan bisa badai di dalam diri. Badai paling dahsyat dalam sejarah manusia adalah badai jiwa, badai rohani, dan badai hati. Inilah badai perjalanan menemukan dirinya yang sejati. Inilah badai yang bisa membongkar dan mengempaskan iman, logika, kepercayaan diri, dan tujuan hidup. Akibat badai ini bisa lebih hebat dari badai ragawi. Bila badai datang, hadapi dengan iman dan sabar. Laut tenang ada untuk dinikmati dan disyukuri. Sebaliknya laut badai ada untuk ditaklukkan, bukan ditangisi. Bukankah karakter pelaut andal ditatah oleh badai yang silih berganti ketika melintas lautan tak bertepi?
Untuk menjinakkan badai hidup, mantra man jadda wajadda saja tidak cukup sakti. Antara sungguh-sungguh dan sukses itu tidak bersebelahan, tapi ada jarak. Jarak ini bisa hanya satu sentimeter, tapi bisa juga ribuan kilometer. Jarak ini bisa ditempuh dalam hitungan detik, tapi bisa juga puluhan tahun.
Jarak antara sungguh-sungguh an sukses hanya bisa diisi dengan sabar. Sabar yang aktif, sabar yang gigih, sabar yang tidak menyerah, sabar yang penuh dari pangkal sampai ujung yang paling ujung. Sabar yang bisa membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan seakan-akan itu sebuah keajaiban dan keberuntungan. Padahal keberuntungan adalah hasil kerja keras, doa dan sabar yang berlebih-lebih.
Bagaimanapun tingginya impian, dia tetap wajib dibela habis-habisan walau hidup sudah digelung oleh nestapa akut. Hanya dengan sungguh-sungguhlah jalan sukses terbuka. Tapi hanya dengan sabarlah takdir itu terkuak menjadi nyata. Dan Tuhan selalu memilihkan yang terbaik dan paling kita butuhkan. Itulah hadiah Tuhan buat hati yang kukuh dan sabar. Sabar itu awalnya terasa pahit, tetapi akhirnya lebih manis daripada madu.
kutipan kalimat dari buku "Ranah 3 Warna" di atas benar-benar telah membuka mata q, betapa selama ini yang saya lakukan dalam menghadapi badai hidup yang datang hanya dengan mengeluh dan meratapi diri. saya selalu lupa untuk bersabar dalam menghadapinya, padahal Allah SWT sendiri mengatakan dalam salah satu ayat-Nya bahwa DIA tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kemampuannya. mulai sekarang saya akan berusaha untuk lebih bersabar dalam menghadapi badai hidup yang datang, bersabar untuk meraih impian dengan tentunya terlebih dahulu melebihkan usaha dan menyerahkan semua hasilnya pada sang Maha Penentu, Allah Azza Wajalla...
InsyaAllah...
“Man Jadda Wajadda + Man Shabara Zhafira = Kesuksesan”
0 komentar:
Posting Komentar