"Ditto
percaya, ketika kita mencintai seseorang, mengejar hingga mendapatkannya
terkadang tidak selalu jadi hal yang baik. Ada kalanya kita hanya perlu tetap
menjalani hidup dan biarkan Tuhan yang ambil alih. Karena belum tentu seseorang
yang kita inginkan juga menginginkan kita."
- Ditto Percussion, #temantapimenikah -
Yah layaknya ditto yang diam-diam menyimpan semua rahasia hatinya terhadap ucha kepada semua orang selama bertahun-tahun, bahkan kepada sahabat terdekatnya itu sekalipun.
Akupun demikian Tuan, rahasia hatiku begitu rapat kusimpan bahkan dari dirimu sendiri.
Ditto mungkin cuma menyimpannya selama 12 tahun, tapi aku sudah menyimpannya selama 16 tahun.
Yah layaknya ditto yang meskipun sejak SMP berkali-kali menjalin hubungan dengan beberapa wanita hingga di cap "playboy", tapi tetap matanya hanya tertuju pada satu wanita dan itu ucha.
Akupun demikian Tuan, sedari SMP tak pernah sekalipun aku dekat dengan makhluk bernama lelaki. Bahkan merasa risih berada diantara mereka.
Tak jauh beda dengan saat SMA, meskipun aku sudah mencoba untuk membuka hati untuk lelaki lain dan bahkan sempat menjalin hubungan dengan salah seorang teman sekelasku.
Namun kau tahu Tuan, tak sekalipun aku berhenti memikirkanmu. Bahkan hingga detik ini masih dirimu yang merajai hati dan pikiranku.
Yah layaknya ditto yang memilih memendam perasaannya terhadap ucha sahabatnya karena tak mau merusak hubungan persahabatan yang mereka sudah jalin sedari SMP.
Akupun demikian Tuan, aku lebih memilih menyimpan semuanya sendiri daripada harus mempertaruhkan hubungan persahabatan yang sudah kita bangun sedari masih sama-sama memakai seragam putih merah.
Tapi aku tak seperti ditto Tuan, yang dengan setianya mendengarkan semua curhatan ucha tentang semua lelaki yang dekat dengannya meskipun sebenarnya ditto menyimpan perasaan cemburu tiap kali ucha menyanjung-nyanjung lelaki lain dan sedih serta marah tiap kali ucha menangis karena lelaki lain.
Tak pernah sekalipun aku mau menyinggung siapa saja wanita yang sedang dekat atau menjalin hubungan denganmu Tuan.
Aku juga tidak akan pernah bertanya saat kau menangis karena dikecewakan oleh wanita-wanita itu.
Bukan karena aku cemburu terhadap mereka Tuan, sama sekali bukan.
Namun aku hanya ingin saat kita bersama, kau tidak lagi mengingat mereka semua. Aku ingin kau hanya fokus terhadapku saja, dengan semua ocehan atau candaanku yang mungkin kadang garing bagimu.
Aku bukannya egois Tuan, namun aku hanya ingin selama bersamaku kau bisa melupakan semua kesedihanmu dan kembali seperti sahabatku yang ceria.
Tak seperti ditto yang akhirnya bisa bersama dengan seseorang yang selama 12 tahun ini sudah menempati hatinya.
Aku belum tahu akan bermuara kemanakah hubungan kita berdua Tuan.
Akankah selamanya kita hanya bersahabat seperti ini ataukah suatu saat nanti kau bisa menoleh dan melihat bahwa ada aku yang selalu menatapmu dari jauh.
Ada aku yang selalu membuka pintu untukmu kembali pulang.
Makassar, 16 September 2016
To My Dhy #25D